Diperingati Gereja Orthodox pada 20 Januari (kalender sipil) / 7 Januari (Kalender Gereja Purba)
Pada hari setelah Teofani Kudus Tuhan, Allah, dan Juruselamat kita Yesus Kristus, Gereja menghormati Nabi, Perintis-Jalan, Pembaptis Kudus dan Mulia Yohanes. Tuhan menyebutnya sebagai Yang Terbesar di antara Nabi-Nabi, dan ialah Penutup Perjanjian Lama dan Awal Perjanjian Baru.
Yohanes memberi kesaksian kedatangan Sang Anak Tunggal Allah Yang Menjadi-Daging dan diperhitungkan layak untuk membaptis Tuhan dalam air Sungai Yordan, serta menjadi Saksi Teofani Sang Tritunggal Mahakudus. Yohanes adalah seorang Kerabat Tuhan dari Elisabet, sepupu Dara Kudus Maryam. Ia lahir enam bulan sebelum Kristus, yang dinyatakan oleh Penghulu-Malaikat Gabriel kepada ayahnya, Zakarias, di Bait Yerusalem. Ia dipenuhi Roh Kudus dan pergi untuk hidup di gurun dalam puasa dan doa.
Pada usia tiga-puluh tahun ia mewartakan pertobatan untuk mempersiapkan rakyat bagi Kedatangan Tuhan dan membaptis banyak orang. Gereja menyebutnya sebagai Bintang Fajar Terang yang menyatakan Pagi Hari Rahmat Yang Datang, yang diterangi oleh Terang Sang Anak Rohani. Setelah membaptis Tuhan di Sungai Yordan, Yohanes segera dimartir dengan pedang atas perintah Raja Herodes oleh permintaan dari anak perempuannya yang fasik yaitu Salome.
Relik tangan kanan Sang Pembaptis dipindahkan dari Antiokhia ke Konstantinopel pada tahun 956. Tubuhnya dimakamkan di kota Sebaste di Samaria. Penginjil Kudus Lukas ketika tiba di Sebaste dalam perjalanan pengabaran injil, diberikan tangan kanan Yohanes Pembaptis dan membawanya ke Antiokhia.
Ketika orang-orang Muslim merebut kota Antiokhia beberapa ratus tahun kemudian, seorang diakon bernama Ayub membawa tangan kanan sang Pendahulu dari Antiokhia ke Kalkedon. Dari sana pada malam sebelum Teofani Tuhan, relik tersebut dibawa ke Konstantinopel untuk disimpan di sana.
Pada tahun 1200, peziarah Dobrynya dari Rusia, yang akhirnya menjadi Antonios, Uskup Agung Novgorod, melihat relik tersebut di istana kekaisaran. Raja Baldwin dari pasukan perang salib mengirimkan sepotong tulang dari pergelangan tangan Sang Pembaptis ke biara Roma Katolik di Prancis. Peziarah-peziarah lain dari Rusia, yaitu Stefanos dari Novgorod, diakon Ignatios, pengidung Aleksander dan diakon Zosimos masih melihat relik tersebut hingga awal abad kelimabelas. Setelah kejatuhan Konstantinopel, benda-benda kudus dikumpulkan dan dikunci dalam perbendaharaan oleh orang-orang Turki.
Pada tahun 1484, tangan kanan Sang Pembaptis diberikan oleh putra sultan Muslim Bayazet kepada ksatria-ksatria di Rhodes untuk mendapatkan persekutuan mereka melawan saudaranya sendiri. Relik kudus ini lalu dipindahkan oleh para ksatria Rhodes ke pulau Malta.
Ketika Tsar Rusia Paul I menjadi Pemimpin Agung Ksatria Malta dalam penghormatan kepada sang Nabi kudus Yohanes, tangan kanannya, sebagian Salib yang Memberi-Hidup dan juga ikon sang Theotokos dari Philermos dipindahkan dari Malta ke Rusia ke kapel di Gatchina. Benda-benda kudus ini dipindahkan ke dalam gereja yang dikhususkan untuk Ikon Sang Juruselamat yang tidak dibuat oleh tangan manusia di Istana Musim Dingin, dan suatu ibadah khusus digubah untuk Perayaan ini.
Troparion Irama I
‘Peringatan Orang Benar dirayakan dengan Kidungan Pujian, namun Kesaksian Tuhan Cukup bagimu, ya Perintis-Jalan. Engkau sungguh dinyatakan lebih Terhormat dari Para Nabi, sebab engkau diperhitungkan layak membaptis dalam aliran air Dia Yang telah engkau kumandangkan. Karenanya, setelah menanggung derita, dengan bersukacita, bagi Sang Kebenaran, bahkan kepada mereka di dalam Hades telah engkau kumandangkan Allah, Yang telah menyatakan DiriNya dalam Daging, Yang telah menghapus dosa-dosa dunia, dan Yang telah mengaruniakan kita Rahmat yang Agung’
Kontakion Irama VI
‘Takjub dengan Kedahsyatan oleh KedatanganMu dalam Daging, Yordan berpaling ketakutan, dan Yohanes, yang menggenapi Pelayanan Kenabian, terperangah dalam gentar. Tingkatan Para Malaikat takjub, melihat Engkau dibaptis dalam Daging dalam aliran air, dan semua yang berada dalam kegelapan diterangi, dan mengidungkanMu Yang telah tampak dan menerangi segala sesuatu’
.
.