
Bacaan: Markus 8:34-9:1; Ibrani 4:14-5:6
“Barangsiapa mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Markus 8:34)
“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” (Ibrani 4:16)
MEMIKUL SALIB & MENDEKATI TAHTA KASIH KARUNIA
Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus,
Tuhan Yesus hari ini mengundang kita untuk hidup sebagai murid-murid-Nya dengan jalan yang sempit tetapi mulia: menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Dia. Ini bukan hanya ajakan untuk menanggung penderitaan, tetapi panggilan untuk menyerahkan seluruh hidup kita kepada kehendak-Nya. Janasuci Yohanes Krisostomos berkata:
“Salib adalah harapan kita, salib adalah kebangkitan kita, salib adalah jalan kita, dan salib adalah mahkota kita.” (Homili tentang Salib dan Pencuri yang Bertobat)
Sering kali, kita ingin mengikuti Kristus tanpa menanggung salib. Kita ingin berkat-Nya, tetapi tidak ingin menyangkal diri kita sendiri. Namun, Tuhan menegaskan bahwa mengikuti-Nya berarti mengutamakan kehendak Allah di atas kenyamanan dan keinginan kita sendiri.
Janasuci Ignatius dari Antiokhia dengan penuh semangat berkata:
“Biarkan aku meniru penderitaan Kristus, Allahku… Aku mencari Dia yang telah mati bagi kita; aku menginginkan Dia yang telah bangkit bagi kita.” (Surat kepada Jemaat di Roma, 6:3)
Namun, kita tidak sendirian dalam perjalanan ini. Rasul Paulus mengingatkan bahwa kita memiliki Imam Besar yang penuh belas kasih, yang telah merasakan penderitaan kita dan sekarang menjadi pengantara kita. Oleh karena itu, kita diajak untuk datang dengan keberanian kepada takhta kasih karunia, tempat kita memperoleh kekuatan untuk terus berjalan.
Maka, saudara-saudariku, jangan takut untuk memikul salibmu hari ini. Di dalam salib ada kehidupan, di dalam pengorbanan ada sukacita sejati, dan di dalam penyangkalan diri ada persekutuan yang lebih dalam dengan Kristus. (Pater Greg)