Kebenaran
Jika kemudian, apakah itu kebenaran ? Kebenaran adalah Kristus sang Allah-Manusia dan InjilNya. Dan ketidakbenaran adalah semua yang selain Dia, semua yang bukan InjilNya dan yang menentang Injil. Dengan demikian, iman di dalam Kristus adalah “pelayanan dari kebenaran” (2 Korintus 3:9). Dia yang tidak melayani Kristus, melayani kejahatan. Sebagaimana semua kejahatan adalah dosa, demikian juga semua dosa adalah kejahatan.
( Js. Justin Popovich pada 1 Yohanes 5:17 )
.
.
Kristus dan Kita
Seseorang yang ada di dunia ini harus menentukan pilihan: bersama dengan Kristus atau menentang Dia. Dan setiap manusia mesti memutuskan hal ini, apakah mereka bersedia atau tidak. Mereka tidak bisa menjadi pengasih Kristus dan musuh Kristus pada saat yang bersamaan. Tidak ada pilihan ketiga.
(Js. Yustinus Popovich, Penjelasan 1 Yoh, 4. 3)
.
.
Dosa dan Kejahatan
Dunia kita ini di bawah kecenderungan dua prinsip dan sumber: Allah dan si jahat. Segalanya yang lebih baik di dalam dunia manusia memiliki Allah sebagai sumbernya dan iblis menjadi kepala dan sumber apa yang jahat. Pada dasarnya, semua yang baik berasal dari Allah dan kejahatan berasal dari iblis.
(Js. Justin Popovich, Pemaparan 1 John 3: 11)
.
.
Kemerdekaan
Pada hakikatnya hanya ada satu saja kemerdekaan — kemerdekaan yang kudus dari Kristus, yang dengannya Ia telah membebaskan kita dari dosa, kejahatan dan si iblis. Kemerdekaan itu melekatkan kita pada Allah. Segala jenis kebebasan yang lain adalah bayangan, palsu, yang bisa dikatakan sebagai perbudakan.
(Js. Justin Popovich, Bab Asketis dan Teologis, II. 36)
.
.
Gereja Kristus
Kapankah kita hidup dalam Kristus? Ketika kita hidup menurut injilNya dan GerejaNya. Sebab Dia sendiri, dan tidak hanya injilNya saja, ada di dalam Gereja dengan semua kesempurnaan dan kebajikanNya. Gereja adalah tubuh hidup abadi Allah-manusia Kristus. Dalam dirinya kita menemukan media Sakramen. Dalam dirinya kita menemukan cara perbuatan baik nan suci. Tuhan kita Yesus Kristus secara tak terpisahkan tinggal di dalam Gereja dan di dunia ini. Dia berdiam dengan masing-masing anggota Gereja di sepanjang jaman. Dia memiliki seluruh diriNya bagi kita di dalam Gereja dan terus menerus memberikan diriNya kepada kita sepenuhnya sehingga kita mungkin dimawaskan untuk hidup di dunia ini sebagaimana Dia hidup.
(Js. Justin Popovich, Penjelasan dari 1 Yohanes, 4: 09, 17)
.
.
Sukacita Abadi Orang Kristen
Umat Kristen, selalu bersukacitalah, sebab kejahatan, dosa, kematian, iblis dan neraka telah ditaklukkan oleh Kristus. Tapi ketika semua ini ditaklukkan, apakah ada orang di dunia yang dapat membuat suka cita kita sia-sia? Engkau adalah penguasa dari sukacita abadi ini selama engkau tidak menyerah pada dosa. Sukacita berkobar-kobar di dalam hati kita dari kebenaran, kasih, kebangkitanNya dan dari Gereja dan orang-orang kudusNya. Sukacita membara di dalam hati kita semua karena penderitaan bagiNya, diejek bagiNya dan kematian bagiNya bahkan melalui penderitaan ini, kita menulis nama kita di sorga. Tidak ada sukacita sejati di bumi tanpa kemenangan atas kematian tetapi kemenangan atas kematian tidak ada tanpa kebangkitan dan kebangkitan tidak ada tanpa Kristus. Allah-Manusia Kristus yang bangkit, pendiri Gereja, terus mencurahkan sukacita ini ke dalam hati pengikutNya melalui Misteri Kudus dan perbuatan baik. Iman kita terpenuhi dalam sukacita kekal ini, bahkan sukacita akan iman dalam Kristus adalah sukacita sejati satu-satunya bagi kodrat manusia.
(Js. Justin Popovich, Penjelasan I Tesalonika, 5)
.
.
Doa
Allah mendengarkan dan mengabulkan doa seseorang yang melakukan perintahNya. “Perhatikanlah Allah melalui perintah-perintahNya,” kata Js. Yohanes Krisostomos, “agar Dia mendengar engkau dalam doa-doamu.” Seseorang yang menjaga perintah-perintah Allah selalu bijaksana, sabar dan tulus dalam doa-doanya. Misteri doa tersimpan dalam penjagaan kita akan perintah-perintah Allah.
(Js. Justin Popovich, Penjelasan I Yohanes, 3: 22)
.
.
Perintah-Perintah Tuhan
Allah tinggal di setiap perintah melalui kekuatan anugerahNya. “Allah tersembunyi di dalam perintah-perintahNya,” kata Js. Markus Sang Asketis. Allah menolong semua orang yang berusaha untuk menjaga perintahNya. Allah ada di dalam kita — ini dapat kita ketahui melalui Roh Kudus, yang telah Dia berikan kepada kita. Ini berarti bahwa seorang Kristen tidak pernah sendirian tetapi dia hidup dan bekerja bersama-sama dengan Allah Tritunggal.
(Js. Justin Popovich, Penjelasan I Yohanes, 3: 24)
.
.
Kasih
Kasih akan Kristus melimpah menjadi kasih akan sesama, kasih akan kebenaran, kemurnian, akan kekudusan, akan segala sesuatu yang ilahi, akan segala yang abadi dan kekal. Semua wujud kasih ini adalah penjelmaan yang alami dari kasih kepada Kristus. Kristus adalah Allah-Manusia dan kasih kepadaNya juga berarti kasih kepada sesama manusia. Ketika kita mengasihi Kristus, kita juga mengasihi yang ilahi, kekal dan keserupaan akan Kristus di dalam diri manusia. Kita tidak akan pernah mengasihi sesama jika kita tidak mengasihi mereka lantaran prinsip ini. Semua “kasih” yang demikian adalah palsu, yang dengan mudah bisa berubah menjadi kepahitan dan kebencian terhadap sesama. Kasih yang sejati kepada sesama muncul dari kasih akan Allah dan kasih akan Allah bertumbuh sesuai dengan pemenuhan perintah-perintahNya.
(Js. Justin Popovich, Explanation of the I John, 4: 20, 5: 2)
.
.
Leave a Reply