Orthodox Sejati Indonesia Sejati
,

Yang Mulia Isidore dari Pelusium

Diperingati pada tanggal 4 Feb-Julian/17 Feb-Gregorian

Js Isidore dari Pelusium hidup sekitar abad ke 4 . Beliau adalah warga asli Alexandria, tumbuh besar di antara umat Kristen yang saleh. Beliau berhubungan kerabat dengan Js Theophilus, Episkop Agung Alexandria, dan penggantinya,Js Cyril (18 Januari).Di usia muda, beliau berniat meninggalkan keduniawian,kemudian mengasingkan diri ke Mesir, tepatnya di Gunung Pelusium, tempat yang dipilih beliau untul menjalani kehidupan monastik.

Kebijaksanaan spiritual Js Isidorus dan asketismenya yang disiplin, dipadukan dengan pengetahuannya yang luas dan bakat nya memahami jiwa manusia, membuat beliau memenangkan rasa hormat dan cinta dari para rahib dalam waktu singkat. Mereka memilih beliau sebagai kepala biara dan menahbiskannya sebagai seorang imam (Namun, sumber lain tentang awal hidupnya tidak menyebutkan bahwa beliau adalah seorang hegumen/kepala biara).

Dengan meneladani sikap Js Yohanes Krisostomus, yang sempat beliau jumpai dalam suatu perjalanan menuju Konstantinopel, Js Isidorus mengabdikan dirinya dan berfokus pada khotbah kekristenan, yang meliputi “praktek kebijaksanaan” yang di ungkapkan beliau sebagai “fondasi dasar bangunan dan bangunan itu sendiri”, sedangkan logika, merupakan “hiasannya, dan kontemplasi merupakan mahkotanya”.

Beliau adalah seorang guru dan penasihat yang dengan senang hati memberikan nasihat bagi siapa pun yang datang untuk meminta saran rohani, baik itu umat biasa, pejabat tinggi, Episkop, Patriark Aleksandria, atau bahkan kaisar. Beliau meninggalkan sekitar 10.000 surat, 2.090 di antaranya masih terpelihara dengan baik. Sebagian besar isi surat-surat ini mengungkapkan pemikiran teologis yang mendalam dan berisi penafsiran Kitab Suci yang membangun secara moral. Js Photius (6 Februari) menyebut Js Isidorus sebagai tokoh teladan kehidupan imamat dan pertapa, dan juga seorang guru besar.

Rasa hormat dan kasih Js Isidorus kepada Js Yohanes Krisostomus terwujud dalam dukungannya kepada Js Yohanes saat dianiaya oleh permaisuri Eudoxia dan Episkop Agung Theophilus. Setelah Js Yohanes wafat, Js Isidorus meminta pada pengganti Episkop agung Theophilus, yaitu Js Cyril, untuk menuliskan nama Js Yohanes Krisostomus dalam diptych Gereja sebagai seorang Pengaku Iman. Atas inisiatif Js Isidorus pula, Konsili Ekumenis Ke 3 diadakan di Efesus, (431),untuk melawan ajaran sesat Nestorius mengenai pribadi Yesus Kristus .

Js Isidorus dikaruniai umur yang panjang,beliau wafat pada tahun 436. Sejarawan Gereja, Evagrius (abad ke-6) menuliskan tentang Js Isidorus: “kehidupannya, nampak seperti kehidupan malaikat di bumi bagi semua orang” Sejarawan lain, Nicephorus Callistus (abad ke-9), memuji Js Isidorus demikian: “Beliau adalah pilar penting dan inspirasi utama dari aturan-aturan monastik dan visi Ilahi, dan sebagai ‘pilar’,beliau menghadirkan gambaran yang sangat luhur tentang teladan dan ajaran spiritual yang luar biasa bersemangat.”

Troparion — Nada 4

Anak domba-Mu, Agatha, berseru kepada-Mu, ya Yesus, dengan suara lantang: / “Aku mengasihi-Mu, Mempelai-ku, dan dalam mencari-Mu,kutanggung penderitaan. / Dalam baptisan aku disalibkan agar aku dapat tinggal di dalam Engkau, dan aku mati agar aku dapat hidup bersama-Mu. / Terimalah aku sebagai kurban yang murni, / karna aku telah mempersembahkan diriku dalam kasih.” / Melalui doa-doanya ya Kristus Tuhan,kasihanilah dan selamatkanlah jiwa kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts